Sabtu, 12 Agustus 2017

Varises Vagina Pada Ibu Hamil

Varises Vagina Pada Ibu Hamil
Agak absurd mendengarnya , varises vagina pada ibu hamil. Yang kita tahu selama ini varises terjadi di kaki atau di tangan bukan ? Nyatanya varises di vagina juga ada , tepatnya terjadi di labia mayora.

Vagina mempunyai beberapa adegan yaitu adegan terluar yang berbentuk dua bibir besar disebut labia mayora. Di balik bibir terluar ada bibir dalam yang lebih tipis , disebut labia minora. Pada pangkal depan labia minora terdapat adegan sensitif yang disebut klitoris. Pada adegan dalam bibir tersebut juga terdapat dua buah terusan yaitu yang depan ialah terusan kencing dan yang belakang ialah terusan reproduksi yang disebut vulva. Vulva ini berafiliasi dengan rahim. Sering kali vulva inilah yang disebut vagina.

Ciri-ciri varises pada vagina ialah permukaan pada labia mayora tampak tidak rata , ada tonjolan-tonjolan yang berkelok-kelok dan berwarna agak kebiruan. Kadang etrlihat menyerupai sekumpulan urat.

Varises ini paling sering timbul pada ketika kehamilan sedang berlangsung. Sekitar 20-30% ibu hamil mengalami varises. Untungnya varises pada vagina jarang mengakibatkan problem serius pada ibu hamil dan tidak mensugesti pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya. Keluhan yang ada , hanyalah rasa pegal-pegal di sekitar organ intim.

Apa yang menyebabkan varises vagina pada ibu hamil ? Rupanya peningkatan hormon progesteron selama masa kehamilan membuat dinding pembuluh darah membesar dan melebar sampai menonjol ke permukaan bibir vagina (terjadi peningkatan elastisitas dinding pembuluh darah , sehingga dinding pembuluh darah baik arteri maupun vena makin lentur). Alasan lain , terutama pada masa selesai kehamilan , janin telah mengisi rongga panggul terbendung dan menyebabkan varises di bibir vagina (biasanya terjadi pada kehamilan trisemester selesai atau usia kehamilan di atas 32 minggu).

Umumnya varises terjadi pada bumi usia bau tanah , alasannya ialah dapat menyebabkan lemahnya dinding pembuluh darah vena , sehingga katub-katubnya pun ikut melemah. Varises jarang terjadi pada bumi usia muda , jikalau tidak ada faktor keturunan dan contoh hidup yang memicu terjadinya varises tersebut. Risiko terjadinya varises di vagina akan semakin besar jikalau ibu hamil tergolong gemuk , punya riwayat varises sebelumnya , asupan nutrisinya kurang serat , serta kurang beraktivitas.


Tujuh Faktor Penyebab

 

Varises bisa terjadi pada pria maupun wanita , namun lebih sering pada wanita , alasannya ialah wanita memiliki jaringan kulit lebih lunak dan ditambah dengan gangguan hormonal yang lebih tinggi ketika mengalami pubertas dan kehamilan. Adapaun penyebab varises lainnya ialah :
  1. Kehamilan. Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat tubuh ketika hamil membuat kaki semakin terbebani. Akibatnya , anutan darah dari kaki , tungkai , pangkal paha dan perut adegan bawah pun terhambat dan terjadilah varises.
  2. Paritas Yang Tinggi. Ibu hamil yang mempunyai riwayat melahirkan anak banyak atau multipara juga mudah mengalami varises , alasannya ialah wanita yang sering melahirkan cenderung memiliki otot-otot panggul yang lemah sehingga menyebabkan terjadinya pelebaran pada pembuluh darah.
  3. Faktor Keturunan. Kemungkinan besar , faktor keturunan menjadi penyebab terjadinya varises pada wanita usia muda. Sedangkan pada wanita yang sudah berusia , terjadi jawaban perubahan hormon dan bertambahnya berat badan.
  4. Kurang Bergerak Dan Berdiri Terlalu Lama. Kurang bergerak akan menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak bisa memompa darah secara maksimal. Sedangkan bangkit terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila pekerjaan yang dilakukan mengharuskan banyak bangkit , maka usahakan untuk tidak bangkit dengan posisi statis atau membisu , melainkan tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat. Hal itu supaya otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
  5. Merokok. Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan , sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
  6. Kolesterol Dan Diabetes. Penderita kolesterol tinggi dan penderita diabetes mudah mengalami varises , alasannya ialah kedua penyakit tersebut berafiliasi dekat dengan problem peredaran darah , dimana kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang dialami dapat memicu terjadinya varises.
  7. Memakai Sepatu Hak Tinggi. Pemakaian sepatu dengan hak yang terlalu tinggi bisa membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal.

Apakah Varises Vagina Dapat Dicegah ?

 

Berikut ialah cara-cara yang dapat ditempuh ibu hamil , supaya dapat mengurangi risiko terjadinya varises vagina :
  1. Melakukan Senam Hamil. Senam hamil dapat meningkatkan kebugaran dan ketenangan pikiran ibu hamil. Tubuh yang relaks akan memperlancar anutan darah , dan pada akibatnya dapat menghindari munculnya varises vagina. Lakukanlah senam hamil secara rutin dan terprogram sehingga kehamilan bisa berjalan lebih aman dan nyaman.
  2. Mengkonsumsi Makanan Bergizi Seimbang. Tujuannya supaya ibu hamil lebih sehat , otot dan dinding pembuluh darahnya lebih berpengaruh dan sehat sehingga tidak timbul varises.
  3. Tetap Melakukan Aktivitas Keseharian. Lantaran adaptasi hormon dan pertambahan berat tubuh , ibu hamil mungkin jadi malas beraktivitas , lebih senang tiduran , nonton TV , atau memantau media sosial. Padahal posisi statis dalam waktu yang lama dapat mengganggu kelancaran peredaran darah , terutama anutan darah yang kembali ke jantung. Aliran yang tersendat inilah yang memunculkan varises. Kaprikornus , beraktivitaslah secara normal dan sehat menyerupai biasa. Tentu saja dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan , menyerupai tidak mengangkat beban terlalu berat , bergerak terlalu cepat , beraktivitas terlalu letih , dan sebagainya. Dengan berkativitas normal dan sehat , ibu hamil akan merasa lebih bugar dan sehat.
  4. Angkat Kaki Di Atas Bantal. Posisi tubuh tertentu dapat melancarkan anutan darah balik ke jantung. Tidur dalam posisi terlentang atau miring , misalnya. Letakkan kaki di atas bantal. Posisi kaki yang lebih tinggi daripada adegan tubuh yang lain akan membantu melancarkan anutan darah sehingga memperkecil munculnya varises vagina. Selain itu , posisi tidur sebaiknya tidak dalam satu posisi saja melainkan harus berganti-ganti. Dengan miring ke kanan , meluruskan kaki , menekuk sedikit kaki , dan sebagainya.
  5. Menggunakan Sepatu Yang Nyaman. Sepatu yang nyaman (tidak sempit atau terlalu pas di telapak kaki) membantu menjaga kelancaran peredaran darah sehingga bisa meminimalkan risiko penyumbatan darah. Selain itu , sepatu yang nyaman penting untuk menjaga keseimbangan tubuh , menghindari sakit dan pegal pada kaki , serta memudahkan ibu hamil untuk melangkah.

Apakah Kelahiran Harus Caesar Karena Varises Pada Vagina ?

 

Meski varises vagina tak membahayakan kehamilan , di kala proses persalinan ada kemungkinan pembuluh darah mengalami sobek yang kemudian memicu terjadinya robekan pada vagina. Jika itu terjadi , dokter harus menghentikan perdarahan dan memperbaiki jaringan di sekitarnya. Umumnya dokter kandungan telah terlatih menghadapi kasus tersebut.

Perlukah operasi caesar untuk mencegah perdarahan jawaban varises vagina ? Kondisi tersebut bukan kondisi mutlak untuk dilakukannya persalinan secara caesar. Lagi pula menyerupai kita ketahui , tindakan operasi pun menyimpan risiko tersendiri. Meskipun begitu , seorang ibu hamil harus selalu waspada. Jika ibu hamil mencicipi adanya benjolan di seputar vagina , harus benar-benar dicek adegan dalam dan luarnya. Biasanya , semakin bau tanah usia kehamilan , varises akan semakin parah , alasannya ialah bendungan dari rahim yang kian besar semakin kuat. Apalagi jikalau sebagian kepala janin sudah turun ke rongga panggul , anutan darah dari bawah ke atas semakin tidak lancar. Walhasil , varises semakin membesar dan bertambah parah.

Risiko varises semakin besar terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari dua kali. Juga pada wanita hamil usia di atas 40 tahun. Sebabnya , arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang dialami bumil , berdampak pada dinding pembuluh darah yang kehilangan daya lentur atau elastisitasnya. Kekakuan ini akan menghambat anutan vena sehingga memudahkan varises muncul.

Bila varisesnya masih ringan , bumi dengan varises vagina masih dapat menjalani persalinan dengan normal. Namun apabila terdapat banyak varisesnya atau diderita cukup berat , sebaiknya melahirkan dengan cara caesar. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan risiko pecahnya dinding pembuluh darah jawaban syok atau laserasi jalan pada ketika bayi lahir. Karena dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan ibu dan janinnya juga.

Jika anda membutuhkan gosip lebih lanjut mengenai seputar problem kehamilan , silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar