Selasa, 01 Agustus 2017

Rambut Rontok Saat Hamil

rambut rontok ketika hamil
Rambut rontok ketika hamil merupakan problem yang sering terjadi selama masa hamil. Selama kehamilan di trimester pertama , setiap hari helai rambut yang rontok semakin banyak. Saat keramas , ketika disisir dan diikat , bahkan sewaktu diusap perlahan. Benarkah rambut Ibu sedang menipis?

Sepanjang masa kehamilan , kondisi hormon di badan Ibu mengalami perubahan cukup drastis. Perubahan ini turut mensugesti siklus pertumbuhan rambut Ibu hamil. Normalnya , sebanyak 85% rambut akan berada pada fase pertumbuhan , sedangkan 15% lainnya berada pada fase istirahat. Setiap 2-3 bulan sekali , rambut yang beristirahat akan rontok dan digantikan oleh pertumbuhan rambut baru.

Akibat fluktuasi hormon di badan Ibu hamil , siklus tersebut berlangsung tidak sebagaimana mestinya. Sewaktu hamil , kadar hormon estrogen di badan Ibu meningkat jauh. Salah satu akhirnya ialah membuat rambut terus berada pada fase pertumbuhan. Karena terus bertumbuh dan tidak mengalami kerontokan , rambut Ibu hamil terlihat lebih tebal dan berkilau dibandingkan sebelumnya.

Meski begitu , tidak semua Ibu hamil mencicipi volume rambutnya menebal. Sebagian justru mengalami rambut rontok ketika hamil , bahkan semenjak awal kehamilan. Rambut rontok pada ibu hamil dalam jumlah aneh disebut telogen effluvium. Kerontokan ini terjadi pada 40-50% Ibu hamil dan dapat terjadi di bulan pertama sampai kelima kehamilan namun hanya berlangsung sementara.

Selain itu , rambut rontok pada ibu hamil juga sering terjadi sekitar tiga bulan setelah persalinan. Pasalnya , di ketika ini , kadar hormon di badan Ibu kembali mengalami perubahan hebat.


Rambut Rontok Saat Hamil Tidak Bisa Dihentikan Tapi Dapat Dikurangi


Meski membuat banyak Ibu tidak nyaman dan berpotensi mengurangi rasa percaya diri , rambut rontok ketika hamil ini sayangnya tidak dapat dihentikan. Pasalnya , penyebab utama rambut rontok ketika hamil ialah faktor hormonal , sehingga tidak ada langkah khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Meski tak dapat dihentikan , kerontokan rambut , baik ketika hamil maupun pasca persalinan , dapat dikurangi. Caranya dengan tetap memelihara kesehatan rambut selama hamil dan pasca persalinan. Nanti , problem rambut rontok ketika hamil ini akan berhenti sendiri ketika kondisi hormon badan Ibu sudah kembali normal. Pada ketika itu , rambut kan tumbuh dalam siklus menyerupai sedia kala.


Perawatan Rambut Untuk Ibu Hamil di Salon


Perawatan rambut untuk ibu hamil sering menjadi problem yang memusingkan selama kehamilan. Ada sebagian Ibu yang selama hamil memilih untuk tidak melaksanakan perawatan rambut di salon , menyerupai : creambath , hair spa , dicat , atau diluruskan/dikeriting. Alasannya , takut materi kimia yang digunakan untuk rambut akan mensugesti kesehatan janin. Pada kenyataannya , kekhawatiran ini kurang mendapat pertolongan bukti ilmiah. Meski begitu , bukan berarti Ibu hamil mampu bebas melaksanakan perawatan rambut di salon sesering mungkin.

Creambath/Hair Spa/Hair Mask. Ketiga teknik ini bertujuan menjaga kesehatan dan keindahan rambut dengan cara mengaplikasikan krim khusus bernutrisi ke dalam pori-pori kulit kepala. Bedanya , hair spa dan hair mask penting dilakukan oleh Ibu hamil yang rambutnya sering terpapar zat kimia , misalnya akhir pelurusan ataupun pengeritingan rambut , sehingga kondisi rambutnya lebih rapuh. Berikut tips perawatan rambut untuk Ibu hamil :
  • Pilih krim dengan materi alami menyerupai avokad , seledri atau cokelat.
  • Pilih krim yang mengandung kandungan nutrisi penting bagi rambut , menyerupai asam amino , biotin dan kalsium.
  • Selain memijat kepala , minta kapster untuk memijat adegan badan lain yang sering terasa pegal , menyerupai bahu dan punggung.


Mewarnai Rambut. Menurut data dari Organization of Teratology Information Services (OTIS , lembaga penyedia isu perihal banyak sekali risiko yang berkaitan dengan reproduksi) , tidak ada laporan atau penelitian yang mengambarkan bahwa pewarnaan rambut semasa hamil akan menjadikan komplikasi pada kandungan , menyerupai keguguran atau cacat lahir. Bahkan , OTIS menjelaskan , zat kimia dari pewarna rambut yang diserap kulit dan masuk ke dalam sistem badan kita jumlahnya sangat sedikit.
  • Demi ketenangan hati Ibu hamil , para jago menganjurkan pewarnaan rambut dilakukan setelah usia kehamilan memasuki trimester kedua , alasannya ialah di tahap ini semua organ penting bayi telah terbentuk. Ibu hamil juga disarankan melaksanakan pewarnaan rambut hanya sekali selama masa kehamilan.
  • Bila ingin mewarnai rambut secara permanen , pilih teknik highlight daripada full-head. Highlight rambut ialah proses mewarnai rambut dengan tetap mempertahankan warna aslinya. Berbeda dari full-head yang diaplikasikan ke seluruh area kepala , highlight dilakukan pada sebagian helai rambut tanpa menyentuh kulit kepala. Kemungkinan produk untuk diserap kulit pun sangat minim.
  • Bila ingin mewarnai rambut  secara semi permanen , pilih teknik toning atau gunakan henna alami (pure henna). Toning ialah proses pewarnaan rambut yang dilakukan dengan cara melapisi batang rambut tanpa menyentuh kulit kepala. Sementara henna alami ialah pewarna rambut dari tanaman Lawsonia Inermis yang tidak mengandung zat kimia keras. Pewarna rambut semi permanen umumnya tidak mengandung materi kimia keras , menyerupai amonia atau peroksida. Selain itu , pewarna semi-permanen biasanya akan memudar dalam waktu sebulan.
  • Ketika hendak mewarnai rambut di salon , tanyakan produk pewarna apa yang hendak dipakai. Sebaiknya , baca terlebih dahulu materi atau arahan yang tertera di kemasannya biar Ibu hamil lebih tenang.
  • Jika mewarnai rambut sendiri di rumah , pastikan untuk : menggunakan produk yang sudah terdaftar di BPOM RI , berada di ruangan berventilasi baik , mengikuti arahan di kemasan produk pewarna dengan benar , melaksanakan tes alergi pada kulit sebelum memulai proses mewarnai , dan menggunakan sarung tangan selama mengaplikasikan produk.
  • Hindari melaksanakan teknik bleaching alasannya ialah dapat mengubah pigmen asli rambut dam membuat rambut menjadi rapuh.


Meluruskan/Mengeriting Rambut


Sama menyerupai mewarnai rambut , meluruskan  atau mengeriting rambut di ketika hamil pun ternyata aman bagi kesehatan Ibu hamil maupun kandungan. Hal ini antara lain ditegaskan oleh Catherine Lynch , M.D. , dosen bidang obstetri dan ginekologi serta Dekan di University of South Florida. Lynch mengatakan , zat kimia yang akan disrap badan , jumlahnya sangat sedikit dan tidak mensugesti perkembangan janin. Ia hanya mengingatkan , hasil pelurusan atau pengeritingan rambut pada Ibu hamil mampu berbeda jauh dari yang diharapkan. Pasalnya , fluktuasi hormon pada Ibu hamil turut mengubah komposisi dan tekstur rambut. Akibatnya , rambut dapat bereaksi berbeda terhadap paparan produk pelurus ataupun pengeriting rambut.


Ibu Hamil Disarankan Tidak Melakukan Hair Relaxing


Belakangan ini muncul teknik pelurusan rambut gres yang disebut hair relaxing. Teknik ini menggunakan produk pelurusan berbahan dasar keratin , yang juga merupakan protein pembentuk komponen utama rambut. Produk hair relaxing umumnya mengandung zat kimia jenis lye (larutan alkali) dan non lye. Lye mengandung natrium hidroksida dan guanidin karbonat. Hingga kini belum ada penelitian yang mengungkapkan efek dari perawatan ini terhadap kesehatan Ibu hamil ataupun janin. Berdasarkan hal itu , para jago menyarankan Ibu hamil untuk tidak melaksanakan perawatan hair relaxing selama periode kehamilan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar