Tidak hanya soal asupan nutrisi , Ibu hamil juga perlu untuk dapat memilah mana saja kegiatan yang harus dihindari ketika hamil dan dapat membahayakan kondisi Ibu maupun janin. Inilah 8 kegiatan yang harus dihindari ketika hamil.
Berdiri Terlalu Lama
Adakalanya Ibu tidak mampu menghindari untuk bangkit terlalu lama , entah karena tuntutan pekerjaan atau kondisi kendaraan umum yang penuh. Bila dilakukan dalam waktu yang wajar , kegiatan ini biasanya tidak akan terlalu mensugesti kondisi Ibu. Namun , bila dilakukan lama , lebih dari 30 menit , atau hingga membuat Ibu merasa pusing , sebaiknya carilah alternatif lain.
Terlalu lama dalam posisi bangkit mampu membuat ajaran darah balik menuju jantung terganggu. Akibatnya , darah yang nantinya dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh juga akan berkurang , termasuk ajaran darah menuju ke janin. Artinya , dengan berkurangnya ajaran darah ke janin , maka berkurang juga asupan oksigen dan nutrisi untuk janin. Untuk si Ibu sendiri , sering terganggunya ajaran darah balik berpotensi membuatnya mengalami varises.
Mengangkat Beban Berat
Merasa kehamilan di trimester 2 belum terlalu besar , Ibu hamil sering merasa masih kuat untuk mengangkat beban berat. Entah itu kotak besar yang berisi dokumen-dokumen kantor atau bejana berisi air. Walau tenaga Ibu masih kuat , namun kegiatan termasuk ke dalam kegiatan yang harus dihindari ketika hamil karena mampu menawarkan dampak kurang baik bagi kesehatan sendi dan panggul. Tanpa mengangkat beban berat pun , tubuh Ibu hamil bekerjsama sudah mengangkat beban janin. Nah , adanya penambahan berat dari luar , ditakutkan membuat Ibu hamil , mengalami nyeri panggul atau pun cedera sendi , terlebih bila mengangkat beban dalam posisi salah.
Posisi yang benar ketika Ibu hamil mengangkat sesuatu ialah punggung tetap dalam kondisi lurus. Kalau Ibu hamil salah posisi , mirip : mengambil barang berat dengan cara membungkuk , ditakutkan akan mengakibatkan tekanan berlebih pada perut yang kesannya berpotensi membuat air ketuban pecah. Selain itu , bila cara berjalan Ibu hamil juga salah , ditakutkan mampu menyebabkan cedera sendi atau keseleo , ini sudah pasti akan membuat Ibu tidak nyaman. Terlebih bila keseleo membuat Ibu hamil jatuh , tentu mampu membahayakan janin.
Bekerja Lembur
Sebenarnya tidak ada larangan bagi Ibu hamil untuk bekerja lembur bila memang dibutuhkan. Selama pekerjaan Ibu bukanlah pekerjaan fisik yang menguras banyak tenaga , lembur 1-2 kali dalam seminggu masih dianggap wajar selama Ibu mendapatkan nutrisi yang cukup , cairan juga cukup , serta menyediakan waktu istirahat bagi diri sendiri , maka kesehatan Ibu mampu tetap terjaga. Bila Ibu sehat , janin pun akan kuat.
Yang perlu diwaspadai ketika bekerja lembur yaitu Ibu hamil menjadi kurang tidur. Bila kurang tidur , kaitannya lebih ke hormon. Hormon-hormon stress akan lebih mudah muncul , lalu menyebabkan pembuluh darah menyempit. Akhirnya , ajaran darah yang membawa nutrisi dan oksigen menuju janin pun menjadi berkurang. Karena itu batasilah kerja lembur hanya maksimal 2 kali dalam seminggu , alasannya yaitu jikalau lebih dari 2 kali dalam seminggu maka kerja lembur dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang harus dihindari ketika hamil.
Diet Karena Takut Gemuk
Siapa bilang Ibu hamil tidak boleh diet? Boleh-boleh saja kok. Namun , diet yang diterapkan memang harus sesuai dengan target penambahan berat tubuh selama kehamilan. Normalnya , pertambahan berat tubuh selama hamil ialah 12 ,5 kg bergantung pada berat tubuh Ibu selama hamil. Bila dokter menyatakan Ibu sudah cukup gemuk , artinya penambahan berat tubuh selama hamil biasanya dibatasi hingga 6-10 kg , sehingga Ibu perlu melaksanakan diet semoga tidak kegemukan.
Selama dalam batasan wajar , diet bekerjsama tidak kuat banyak pada janin. Janin itu mirip benalu , akan mengambil makanan dari tubuh sang Ibu. Bila sang Ibu kurang makan , maka janin akan mengambil cadangan lemak Ibu-nya untuk mampu mencukupi kebutuhan nutrisinya. Kecuali bila Ibu hamil sudah masuk kategori kurang gizi , maka janin akan terkena dampaknya. Bila tidak ingin tubuh Ibu ataupun janin bertambah gemuk , kurangi gula dan perbanyak asupan protein.
Menyemprotkan Obat Antiserangga
Bila rumah bebas nyamuk dan serangga , Ibu dan keluarga tentu akan lebih nyaman , tidur pun jadi lebih nyenyak. Namun , kehadiran hama kecil tersebut kerap tidak mampu dihindari , sehingga menyediakan obat serangga mampu menjadi solusi. Namun , amankah penggunaan obat serangga di sekitar Ibu hamil?
Ibu hamil semoga menghindari untuk mengolesi atau terpapar pribadi obat serangga. Obat serangga mampu menyerap ke kulit dan masuk ke dalam ajaran darah. Walau efek buruk pada janin belum diketahui , namun tak ada jaminan obat serangga aman untuk janin. Sebaiknya minta orang lain untuk menyemprotkan obat serangga , tunggu hingga ruangan tak berbau , barulah Ibu hamil masuk ke ruangan itu. Pilihan lain , pakailah masker dan sarung tangan bila harus menyemprot sendiri.
Naik Motor Di Jalan Buruk
Mengendarai sepeda motor di ketika hamil bukanlah kegiatan yang dilarang. Selama Ibu menjaga batas kecepatan demi keselamatan , motor tentu akan menjadi salah satu alat transportasi yang memudahkan mobilitas. Bagaimana jikalau jalannya buruk? Dalam batas tertentu , mengendarai motor di jalan yang buruk masih terbilang aman bagi Ibu hamil. Hanya saja , ini yang ditakutkan , mengendarai motor di jalan buruk berpotensi jatuh.
Bila Ibu hamil jatuh dan perutnya mengalami benturan , ada risiko pecah ketuban atau lepasnya plasenta. Kondisi inilah yang akan mengancam keselamatan janin. Kalau hanya guncangan , tak akan kuat banyak terhadap janin karena janin berada di daerah paling aman di muka bumi. Dilindungi oleh tulang punggung , otot rahim , juga berada di dalam air ketuban yang menjadi suspensinya terhadap guncangan.
Menyetir Lama
Ada beberapa hal yang sebaiknya Ibu hamil ketahui sebelum memutuskan menyetir sendiri. Pasalnya , menyetir tidak hanya membutuhkan kosentrasi , tetapi juga mengharuskan kita untuk melaksanakan gerakan tertentu pada kaki yang sedikit banyak akan mensugesti otot-otot pada perut.
Nah , menyetir terlalu lama mampu memicu rangsangan kontraksi , sementara kontraksi mampu memicu terbukanya verbal rahim ataupun pecahnya ketuban , sehingga bayi mampu saja lahir sebelum waktunya. Menyetir juga membutuhkan kosentrasi penuh. Padahal , semenjak awal kehamilan , kewaspadaan Ibu hamil mulai berkurang sebagai adegan dari proses kehamilan sehingga harus lebih hati-hati bila mengemudikan kendaraan.
Bermain Dengan Hewan Peliharaan
Bermain dengan hewan peliharaan memang memberi kesenangan sendiri. Namun , banyak yang menyarankan untuk menghindari hewan peliharaan demi kesehatan janin. Kaprikornus , haruskah Ibu tak bersentuhan dengan hewan peliharaan kesayangan?
Ternyata tidak juga. Hanya saja , Ibu perlu memastikan kalau hewan tersebut tidak mencederai Ibu. Selama tidak ada potensi cedera , mirip menggigit , bekerjsama tidak apa-apa. Namun , semua hewan bekerjsama berpotensi menggigit dan ditakutkan akan mengakibatkan infeksi. Itu saja yang perlu diwaspadai.
Selain itu , pastikan juga kebersihan terjaga , terutama hewan berbulu halus , mirip kucing dan anjing. Usai bermain dengan hewan , basuh tangan Ibu menggunakan sabun di bawah air yang mengalir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar