Sesungguhnya persalinan prematur dapat dicegah , jikalau ibu hamil mengetahui faktor-faktor pencetusnya. Persalinan prematur yakni persalinan yang terjadi sebelum kehamilan mencapai pekan ke 37. Kemungkinan terjadinya persalinan prematur mencapai 10% hingga 20% di dunia , sementara di Indonesia , kelahiran prematur mencapai angka 19% dari total kelahiran.
Persalinan prematur meningkatkan kemungkinan komplikasi medis bagi bayi , terutama persoalan pernapasan. Oleh alasannya itu , diharapkan pernapasan buatan atau perawatan intensif. Bayi yang lahir secara prematur memiliki potensi lebih besar untuk mengalami gangguan , ibarat cacat bawaan yang meliputi cacat pada penglihatan , cerebral palsy , terganggunya kecerdasan , potensi mengidap penyakit semacam jantung , tekanan darah tinggi , stroke , diabetes , dan lain-lain.
Sesungguhnya persalinan prematur dapat dicegah , asal ibu hamil mengetahui faktor-faktor penggagas terjadinya persalinan prematur. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan untuk membantu mencegah kelahiran prematur :
- Berkonsultasi dengan dokter semenjak diketahui hamil atau ketika mencoba untuk hamil dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur. Biasanya dokter akan menganjurkan tumpuan makan yang benar , ibarat konsumsi asam folat dan vitamin B , berat tubuh yang sempurna , derma pelengkap atau vitamin jikalau diharapkan , serta pemeriksaan terhadap resiko infeksi yang membahayakan kehamilan.
- Kenali faktor risiko yang dimiliki , ibarat apakah merokok , memiliki tekanan darah tinggi , diabetes , usia ketika hamil , pernah memiliki riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya atau tidak , berat tubuh yang dimiliki , serta faktor genetik lainnya. Bicarakan dengan dokter untuk meminimalkan risiko yang dapat terjadi.
- Studi menunjukkan infeksi pada rahim mampu dimulai dari terusan kemih dan menyebabkan kelahiran prematur , ibarat infeksi kuman di vagina yang menyebabkan tubuh melepaskan zat kimia pelawan infeksi (sitokin) yang menyebabkan peradangan yang nantinya memicu pelepasan prostaglandin (zat kimia yang memicu kontraksi dan pelebaran leher rahim).
- Pemeriksaan ke gigi dapat mencegah kelahiran prematur. Perubahan hormon selama kehamilan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap radang gusi (gusi merah , infeksi dan penyakit gusi) , kondisi ini memicu penyebaran infeksi lebih lanjut yang mensugesti kehamilan.
- Memiliki kenaikan berat tubuh yang berlebih ketika hamil menunjukkan peluang lebih besar terhadap komplikasi ibarat diabetes gestasional dan preeklamsia yang meningkatkan risiko kelahiran prematur.
- Mengkonsumsi makanan bergizi selama kehamilan , ibarat gandum , sumber protein sehat , susu , buah dan sayur , membantu perkembangan janin sehat. Konsumsi kadar asam lemak omega 3 yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko kelahiran prematur. Sedangkan olah raga dapat membantu mengurangi risiko diabetes gestasional dan preeklamsia.
- Wanita hamil yang mengalami kecemasan atau depresi memiliki peningkatan risiko terjadinya kelahiran prematur hingga dengan 2 kali lipat. Untuk mencegah stres dan depresi dapat dilakukan dengan melaksanakan hal-hal yang disukai serta berlatih yoga atau meditasi untuk membantu merilekskan tubuh.
- Ibu hamil yang merokok dapat berpotensi besar terjadinya persalinan prematur. Oleh alasannya itu acara merokok harus dihentikan selama proses kehamilan.
- Membantu menyediakan pelengkap hormon progesteron bagi wanita dengan kehamilan berisiko tinggi. Beberapa kasus keguguran biasanya alasannya kurangnya kadar progesteron internal , sehingga memerlukan tambahan progesteron dari luar.
- Mencegah terjadinya infeksi , ibarat infeksi terusan kemih , infeksi jamur di vagina. Infeksi di terusan kemih atau infeksi alasannya keputihan akhir kuman atau jamur mampu menimbulkan tipisnya selaput ketuban , sehingga rentan mengalami pecah ketuban dan lahir prematur.
- Melakukan tindakan mengikat lisan rahim (cervical cerclage) pada ibu hamil yang lisan rahimnya lemah. Tindakan ini mampu mencegah kelahiran prematur hingga dengan 90%.
Penyebab Terjadinya Persalinan Prematur
Ada beberapa persalinan prematur yang tidak diketahui penyebabnya pada beberapa kasus kehamilan. Namun , ada beberapa hal yang membuat kelahiran prematur mungkin terjadi. Berikut beberapa hal penyebab terjadinya persalinan prematur :
- Sebuah penelitian di Universitas Aberdeen menemukan fakta berikut seorang ibu yang lahir prematur atau yang memiliki saudara kandung yang lahir prematur , berisiko jauh lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur. Angka risiko ini bahkan mencapai 60%.
- Ibu hamil yang pada kehamilan sebelumnya melahirkan prematur , di kehamilan berikutnya juga berpotensi mengalami kelahiran prematur dengan potensi angka sebanyak 30%.
- Jika ibu hamil mempunyai bayi kembar , maka peluangnya sebanyak 50% akan melahirkan bayi prematur. Jika bayi yang dikandungnya berjumlah 3 , maka persentase kelahiran prematur akan meningkat sebanyak 83%.
- Ibu hamil yang memiliki rahim cenderung pendek atau menderita kelainan rahim lainnya.
- Ibu hamil yang memiliki permasalahan kesehatan , ibarat diabetes dan hipertensi.
- Ibu hamil yang mengalami pendarahan pada adegan vagina di atas 20 minggu. Hal ini akan memicu terlepasnya sejumlah protein yang mampu mengacaukan selaput pada ketuban dan hasil alhasil ketuban pecah hingga menyebabkan kelahiran yang lebih awal.
Tanda-Tanda Persalinan Prematur
Persalinan prematur mampu dihindari dengan peningkatan kualitas kesehatan dan juga tindakan pencegahan yang memadai. Untuk itu penting bagi ibu hamil untuk waspada terhadap tanda-tanda persalinan prematur sehingga mampu sesegera mungkin mendatangi petugas kesehatan untuk menerima penanganan. Berikut beberapa tanda persalinan prematur , yaitu :
- Kram ibarat ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung.
- Kram perut , dengan atau tanpa diare.
- Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu 10 menit atau kurang dan kontraksi ini tidak harus terasa sakit.
- Rasa tertekan pada perut adegan bawah , terasa berat atau ibarat bayi yang mendorong kebawah.
- Keluar air atau cairan lain dari vagina.
Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan
Bila ibu hamil mengalami tanda-tanda persalinan atau kelahiran prematur , langkah pertama yang dianjurkan yakni berbaring miring selama satu jam. Selagi beristirahat , minumlah dua tau tiga gelas air atau sari buah.
Sering kali dengan beristirahat dan minum cairan , gejala-gejala persalinan prematur dapat mereda. Namun jikalau dalam satu jam tanda-tanda tersebut tidak berkurang , sebaiknya ibu hamil segera ke rumah sakit. Ibu hamil mungkin perlu pengawasan dokter. Dokter akan meminta ibu hamil untuk berbaring miring di kawasan tidur. Kontraksi akan diamati dan dicatat.
Dokter biasanya akan memberikan keuntungan dan risiko menghentikan upaya persalinan serta kemungkinan komplikasi pada bayi. Kemudian dokter akan memutuskan menggunakan pengobatan untuk berusaha menghentikan upaya persalinan. Sayangnya , obat untuk menhentikan upaya persalinan prematur tidak selalu berhasil.
Kalau upaya persalinan tidak berhenti , atau jikalau dokter memutuskan untuk lebih tidak menghentikannya , maka upaya pelaksanaan persalinan akan di awasi dengan peralatan elektronik dan ibu hamil akan melahirkan dalam ruangan yang diberi perlengkapan untuk stabilisasi bayi yang gres lahir. Mungkin seorang dokter anak akan disiagakan untuk merawat si bayi.
Akhir kata , jikalau anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai seputar persoalan kehamilan , silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar