Ketika janin belum masuk ke rongga panggul , padahal usia kehamilan ibu sudah 36 minggu. Lalu , bagaimana solusinya? Solusinya , antara lain , pose sujud yang dilakukan teratur bisa membantu janin masuk ke rongga panggul.
Untuk mempersiapkan persalinan normal , posisi kepala janin yang sudah masuk ke rongga panggul merupakan salah satu faktor penentu. Umumnya dokter akan melaksanakan pemeriksaan yang dikenal dengan nama pengukuran panggul atau palvimetri untuk mengetahui apakah janin dapat masuk ke rongga panggul atau tidak.
Pemeriksaan ini mulai dilakukan pada ahad ke-36 dengan cara pemeriksaan dalam. Dokter akan memasukkan dua jarinya (telunjuk dan tengah) ke jalan lahir untuk mengukur diameter dan luas pintu panggul. Melalui pemeriksaan ini , dokter akan menilai ukuran panggul ibu. Dokter juga dapat mengetahui seberapa jauh kepala atau episode badan janin berada dalam rongga panggul sebelum persalinan dengan menggunakan pemeriksaan dalam. Alhasil , dokter dapat menentukan apakah panggul ibu termasuk sempit atau normal.
Hasil pengukuran panggul kemudian akan dibandingkan dengan taksiran berat janin yang dapat diketahui melalui pemeriksaan USG. Panggul normal perempuan indonesia umumnya dapat melahirkan janin dengan berat kurang lebih 3 ,5 kg. Makara bila pada pemeriksaan diketahui panggul ibu sempit dan taksiran berat janin 3 ,5 kg dari pemeriksaan USG , maka janin tidak dapat lahir melalui persalinan normal.
Pose Sujud
Sebaliknya , bila sudah dipastikan panggul ibu tidak sempit dan taksiran berat janin tidak besar , tetapi memasuki ahad ke-36 kepala janin belum juga memasuki rongga panggul , maka kesempatan melahirkan normal masih bisa diupayakan.
Bagaimana mengetahui si calon bayi sudah masuk ke rongga panggul atau belum? Pemeriksaan di atas bergotong-royong tidak dapat dilakukan sendiri oleh ibu. Namun secara sederhana ibu dapat mengetahui dengan membedakan nyeri yang dirasakan. Bila nyeri yang dirasakan masih berada di sekitar tulang belakang , itu menandakan posisi janin belum masuk rongga panggul. Rasa nyeri muncul akhir tekanan dari kepala pada tulang belakang.
Namun , bila ibu sering mengalami nyeri pinggang , itu bisa dijadikan indikasi bahwa janin telah masuk ke rongga panggul. Meski demikian , untuk memastikannya , perlu dilakukan pemeriksaan USG. Bila dari situ diketahui bahwa posisi belakang kepala janin saling berhadapan dengan tulang belakang ibu , berarti janin belum masuk ke rongga panggul.
Nah , bila demikian kejadiannya , lakukan pose sujud secara teratur. Gerakan ini dipercaya dapat membantu kepala janin masuk ke rongga panggul. Lakukan pose sujud pada kehamilan 36 ahad sebanyak minimal 2 kali sehari selama 5-10 menit.
Gerakan sujud ini sebaiknya dilakukan sesuai kemampuan ibu. Bila dirasa berat , ibu cukup melaksanakan pose menyerupai hendak merangkak. Pose sujud dengan dada menyentuh lantai juga bisa membantu janin yang letaknya sungsang (bokong di bawah) atau melintang untuk mencapai posisi kepala di bawah. Dengan latihan teratur dibutuhkan kepala janin akan mengikuti gaya gravitasi dan turun ke panggul. Ada anggapan , mengepel dapat membantu posisi kepala janin memasuki rongga panggul , tapi sebaiknya ibu berhati-hati karena khawatir acara ini malah membuat ibu terlalu letih , sehingga merangsang terjadinya kontraksi.
Beberapa gerakan yoga dan senam hamil juga dapat membantu ibu mengarahkan kepala janin masuk ke rongga panggul. Namun , sebaiknya latihan dilakukan di bawah bimbingan instruktur yang berpengalaman. Selain itu , konsultasikan lebih dahulu dengan dokter.
Hindari duduk terlalu lama karena dapat menghambat janin mencapai posisi dengan kepala di bawah dan masuk ke rongga panggul. Lakukan gerakan sederhana atau sekedar berjalan-jalan semoga janin menerima posisi yang benar. Hindari pula duduk dengan mengangkat kaki. Duduk sambil mengangkat kaki mengakibatkan posisi panggul lebih tinggi daripada perut. Ini juga dapat menghambat kepala janin masuk ke dalam rongga panggul.
Memastikan Kembali Posisi Janin
Masuk usia kehamilan 38 ahad , umumnya dokter akan memastikan kembali apakah kepala janin sudah masuk atau belum. Dokter akan mengukur dan meraba kembali dengan jari tangannya. Kalau dokter menyatakan 5/5 jari atau 4/5 jari , berarti janin dinyatakan belum masuk panggul. Tapi bila sudah 3/5 jari (pertanda posisi janin kurang lebih 3 jari di atas tulang kelamin) atau 2/5 jari , maka janin dinyatakan sudah masuk rongga panggul.
Bila dokter ternyata menyatakan janin belum masuk rongga panggul , ibu tidak perlu khawatir , terutama bagi yang menjalani kehamilan kedua atau lebih.
Pada sebagian ibu yang mengalami kehamilan kedua atau lebih , bisa jadi janin gres masuk ke rongga panggul sesaat menjelang persalinan. Kondisi ini tergolong wajar. Pasalnya , pada kehamilan kedua dan seterusnya , ukuran ruang rahim sudah mengembang menjadi lebih besar dibandingkan pada kehamilan pertama , sehingga janin memiliki ruang gerak lebih besar. Ketika episode bawah rahim memanjang , janin pun akan terdorong untuk bergerak ke bawah memasuki rongga panggul.
Menjelang dikala persalinan , rahim membesar dan episode bawah rahim akan memanjang. Kondisi ini mendorong kepala janin turun memasuki rongga panggul. Namun , itu bukanlah suatu hal yang mutlak karena ada pula yang sudah memasuki usia kehamilan 38 ahad , tetapi kepala janin belum memasuki rongga panggul. Ada beberapa alasannya ialah kepala janin belum masuk ke rongga panggul pada usia kehamilan 38 minggu.
Berikut ini ialah beberapa hal yang mengakibatkan kepala janin belum masuk ke rongga panggul pada usia kehamilan 38 ahad :
- Kepala janin terlalu besar dibandingkan dengan panggul ibu.
- Posisi belakang kepala janin berhadapan dengan tulang belakang ibu (Occiput Posterior).
- Ukuran janin yang terlalu besar , umumnya memiliki berat lebih dari 4 kg.
- Rongga panggul sempit atau mengalami kelainan panggul (bentuk oval atau hati). Bentuk panggul yang ideal untuk melahirkan ialah panggul bulat (panggul ginekoid).
- Janin terlilit tali pusat.
- Ada tumor yang mengganggu jalan lahir ibu.
Bila sudah dipastikan janin masuk ke rongga panggul dan ibu sudah dalam proses persalinan (yang ditandai dengan mulas teratur dan makin sering) , dokter akan menilai , apakah penurunan kepala janin berlangsung normal atau tidak. Bila terjadi hambatan penurunan kepala janin , tindakan yang dapat dilakukan ialah melahirkan janin dengan menggunakan vakum hingga tindakan operasi caesar.
Jika anda membutuhkan gosip lebih lanjut mengenai seputar duduk perkara kehamilan , silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar