Melakukan hubungan intim ketika hamil? Mengapa tidak! Yang penting ialah selalu cermati rambu-rambunya.
Memang , banyak yang menganggap kekerabatan intim dengan pasangan tidak boleh dilakukan selama hamil. Salah satu alasannya takut menyakiti istri. Kondisi perut yang membesar terkadang juga dirasa menjadi penghalang. Kekhawatiran dapat mencederai si calon bayi pun dapat menyurutkan gairah untuk bekerjasama intim.
Padahal , kehamilan bukanlah penghalang untuk melaksanakan acara seksual. Ibu hamil tetap diperkenankan melaksanakan kekerabatan intim dengan pasangannya. Bahkan , wanita yang sedang hamil (trimester 2) lebih mudah mencapai kepuasan seksual karena adanya peningkatan ajaran darah di sekitar alat kelamin akhir peningkatan hormon estrogen. Cairan lubrikasi pada vagina yang lebih banyak dihasilkan juga umumnya lebih mudah membuat wanita terangsang.
Makara , tidak usah khawatir melaksanakan kekerabatan intim dikala hamil. Yang penting , cermati rambu-rambunya. Apa saja? Simak berikut ini!
7 Syarat Utama Melakukan Hubungan Intim Selama Kehamilan
Ada tujuh syarat utama yang harus terpenuhi semoga ibu hamil dapat melaksanakan kekerabatan intim yang aman bagi janin selama masa kehamilan :
- Tidak adanya riwayat perdarahan sepanjang kehamilan.
- Tidak mengalami plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir).
- Ketuban tidak pecah.
- Tidak ada risiko lahir prematur / inkompetensi serviks.
- Tidak memiliki riwayat keguguran berulang.
- Posisi dikala bekerjasama intim tidak menekan kandungan.
- Tidak memiliki riwayat penyakit kelamin / HIV demikian juga dengan pasangan anda.
Sebelum melaksanakan kekerabatan intim , disarankan untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan ahlinya semoga lebih aman.
Hubungan Intim Sebaiknya Dilakukan Sekitar 12 Minggu Sampai Dengan 28 Minggu Masa Kehamilan
Pada trimester pertama , ibu hamil masih mengalami mual dan muntah. Kondisi ini tentunya membuat ibu merasa tidak nyaman. Selain itu , pada awal trimester pertama , plasenta belum terbentuk , sehingga dikhawatirkan bila terjadi kontraksi dapat menjadikan keguguran.
Patut diingat , hubungan intim selama hamil , melibatkan dua pihak , hendaknya keduanya pun memperoleh manfaat atau keuntungan yang sama. Alangkah baiknya pada kondisi mual dan muntah ini , suami menunda harapan untuk bekerjasama intim sampai kondisi pasangan memungkinkan. Umumnya , setelah trimester pertama , ibu dapat berdamai dengan tubuhnya karena sudah tidak mencicipi mual dan muntah , serta bisa menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Sementara pada usia kehamilan 7-9 bulan (28-36 minggu) , frekuensi kekerabatan intim sebaiknya dikurangi. Perlu diketahui , sperma mengandung zat prostaglandin yang dapat memicu terjadinya kontraksi dan dikhawatirkan dapat menjadi penggagas terjadinya persalinan prematur. Lain hal bila usia kehamilan sudah cukup bulan untuk melahirkan , kekerabatan intim justru dapat membantu memperlancar proses persalinan.
Komunikasi Dengan Pasangan Untuk Melakukan Hubungan Intim
Jangan ragu untuk mengkomunikasikan harapan kepada pasangan , semoga ibu memperoleh kenyamanan. Adanya perubahan bentuk fisik tentunya dapat menghipnotis kebiasaan yang pernah dilakukan. Untuk itu , ibu hendaknya dapat mengkomunikasikan keinginan-keinginannya dalam bekerjasama seks kepada pasangan.
Perhatikan Posisi Hubungan Intim
Masuk trimester kedua , perut ibu mulai membesar. Untuk itu , cermati posisi dikala bekerjasama semoga kekerabatan intim tetap nyaman. Hindari posisi telentang karena posisi ini dapat menekan perut dan menjadikan pemfokusan pada pembuluh darah di tempat perut. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu ajaran darah ke jantung dan janin. Posisi telentang juga dapat membuat dada menjadi sesak.
Posisi bekerjasama intim yang disarankan bagi ibu semoga nyaman antara lain : posisi miring (spoon position) , duduk (sitting dog) , membelakangi / penetrasi dari belakang (rear entry) , wanita di atas (women on top) , atau menungging. Yang paling penting dari semua posisi kekerabatan intim semasa hamil tersebut ialah perlu dipastikan semoga tidak menunjukkan tekanan atau beban pada adegan perut ibu hamil.
Keluarnya Kolostrum
Memasuki trimester ketiga , sebagian ibu hamil sudah memproduksi kolostrum. Kolostrum dapat keluar dari payudara dikala ibu mendapat rangsangan seksual. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu kemesraan. Demi menghindari ini , minta suami semoga tidak melaksanakan rangsangan di wilayah payudara dimana hal ini juga dapat memicu terjadinya kontraksi dini yang berakibat persalinan prematur.
Manfaatkan Kondom
Sperma mengandung prostaglandin yang dapat merangsang terjadinya kontraksi. Untuk menghindari terjadinya kontraksi , sarankan suami semoga memanfaatkan kondom sehingga ibu tidak kontak pribadi dengan sperma. Ini sekaligus berkhasiat untuk mencegah kemungkinan terjadinya persalinan prematur yang disebabkan kontraksi.
Hindari Hubungan Intim Bila Berisiko Persalinan Prematur
Khusus untuk ibu yang berisiko melahirkan bayi prematur sebaiknya menghindari kekerabatan intim. Dikhawatirkan sperma pasangan malah akan merangsang terjadinya kontraksi yang menjadi penggagas terjadinya persalinan prematur.
Waspadai Terjadinya Perdarahan
Mulut rahim memiliki banyak pembuluh darah yang berfungsi untuk meningkatkan ajaran darah ke rahim. Kondisi ini juga menjadikan verbal rahim menjadi lebih lunak dibandingkan ketika tidak hamil. Untuk itu , hindari penetrasi yang terlalu dalam karena rawan terjadi perdarahan , terutama pada kehamilan trimester ketiga awal dimana usia kehamilan belum cukup bulan sehingga kalau terjadi kontraksi dapat memicu persalinan prematur.
Pergeseran Dari Seks Prokreasi Ke Seks Rekreasi
Banyak pasangan mengutamakan kekerabatan intim yang dilakukan untuk menerima keturunan. Sehingga ketika sudah kasatmata hamil , kekerabatan intim yang dilakukan sudah mengarah ke rekreasi yang bertujuan sekadar untuk relaksasi.
Semoga goresan pena di atas dapat bermanfaat bagi setiap pasangan suami istri yang sedang menanti kelahiran si jabang bayi. Kemesraan tetap terjaga namun tetap aman untuk calon buah hati. Jika anda membutuhkan info lebih lanjut mengenai dilema seputar ibu hamil , silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar