Minggu, 30 Juli 2017

Tips Cara Menjaga Kehamilan Agar Tetap Sehat dan Kuat Sampai Melahirkan

Tips Cara Menjaga Kehamilan Agar Tetap Sehat dan Kuat Sampai Melahirkan , cara sehat ibu hamil , kehamilan yang sehat , kehamilan sehat , cara menjaga kehamilan biar tetap sehat , menjaga kehamilan biar tetap sehat , tips hamil sehat hingga melahirkan , tips menjaga kehamilan biar tetap sehat , tips biar kehamilan sehat dan kuat , tips biar hamil sehat
Kehamilan yang dianggap membahagiakan tidak mampu dilepaskan dari kehamilan yang sehat dan kuat hingga dikala melahirkan. Untuk itu , ada 5 langkah penting yang harus Ibu perhatikan dan lakukan menyerupai berikut ini :


Langkah 1 : Konsumsi Makanan Bernutrisi Seimbang


Ibu yaitu satu-satunya sumber nutrisi si kecil di dalam kandungan. Untuk itu , dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang biar tercukupi kebutuhan akan zat-zat gizi bagi diri Ibu hamil sendiri dan terlebih lagi untuk janin yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam kandungan.
Kekurangan nutrisi , baik makro (karbohidrat , protein , lemak) maupun mikro (vitamin , mineral) , akan berdampak pada kualitas kesehatan Ibu sendiri dan anak yang dilahirkan kelak.

Nutrisi makro yaitu zat pembentuk tubuh dan sumber energi. Kurang akan nutrisi makro kuat terhadap berat tubuh (BB). Ibu menjadi kurus dan lemas. Idealnya , kenaikan BB yaitu 1-2 kg/bulan. Selain itu , supply nutrisi dari Ibu kepada janin juga akan berkurang , sehingga membuat janin memiliki berat tubuh tidak normal , pertumbuhan janin pun akan terhambat dan pada kesannya hal ini akan menghipnotis kecerdasannya juga.

Bila kekurangan nutrisi mikro , utamanya zat besi dan asam folat , janin akan berisiko cacat. Satu dari dua Ibu hamil di Indonesia , terindikasi menderita anemia (kurang darah) , HB-nya kurang dari 10. Studi yang dilakukan oleh SEAFAST Center IPB pada 2011 juga menunjukkan lebih dari 60% Ibu hamil di Indonesia memiliki asupan nutrisi mikro (seperti : zat besi , vitamin A , vitamin C , asam folat , dan seng) yang rendah. Maka dari itu , dokter kandungan harus memperlihatkan tambahan zat besi kepada Ibu hamil. Jika tidak , Ibu dan janinnya akan kekurangan gizi. Sedangkan kita tahu , gizi otak/IQ bayi itu perlu oksigen yang diperoleh dari darah/zat besi dan asam folat yang berperan dalam membantu mengurangi risiko Neural Tube Defect (cacat otak dan tabung saraf) pada janin di dalam kandungan.
Nah , untuk memenuhi kecukupan nutrisi Ibu hamil , yang terpenting yaitu harus makan teratur dan mengkonsumsi makanan beraneka ragam dalam porsi yang seimbang. Kaprikornus , jangan hanya banyak mengkonsumsi karbohidrat (seperti : nasi , roti , kentang) , tetapi juga harus mencoba bermacam-macam makanan sehat , yaitu sayuran hijau (kaya akan asam folat dan besi) , protein dan lemak hewani (ikan , telur dan daging) dan nabati (kacang-kacangan , minyak zaitun) , serta buah-buahan.

Bagaimana dengan susu? Susu mampu menjadi embel-embel nutrisi , terutama untuk Ibu hamil yang mengalami gangguan kurangnya asupan di trimester pertama akhir mual , muntah , dan tidak nafsu makan. Umumnya , susu kehamilan sudah mempunyai komposisi yang baik untuk Ibu hamil , diantaranya zat besi (mencegah anemia , kelahiran dini , dan berat bayi lahir rendah) , asam folat (berperan penting dalam pembentukan saraf dan otak janin) , kalsium (berperan dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi) , dan asam linoleat alias omega-6 (bersama dengan omega-3 berperan dalam pembentukan pembungkus saraf). Konsumsi segelas susu khusus kehamilan dapat membantu memenuhi kecukupan gizi Ibu hamil demi terwujudnya kehamilan yang sehat.


Langkah 2 : Secara Teratur Periksa Kehamilan


Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya risiko selama kehamilan. Misal , si Ibu mempunyai hipertensi (darah tinggi) , mampu berisiko mengalami preeklamsia. Nah , dengan melaksanakan periksa hamil , tekanan darahnya akan terpantau , sehingga dapat terhindar dari preeklamsia. Sementara pada janin , dengan alat USG , mampu diketahui standar tumbuh kembang janin , posisi/letak janin , dan ada tidaknya gangguan perkembangan janin. Bila diketahui ada masalah/gangguan , mampu dilakukan penanganan yang sempurna oleh dokter kandungan.

Dianjurkan periksa hamil setiap bulan atau minimal 4 kali selama kehamilan. Agar tidak lupa kontrol ke dokter , siapkan kegiatan kapan harus cek ke dokter , cek darah , dan lain-lain. Juga , siapkan daftar pertanyaan untuk disampaikan kepada dokter. Saat periksa hamil , sampaikan juga keluhan-keluhan yang dirasakan/alami , semisal kaki infeksi , gerakan janin berkurang atau malah terlalu aktif , sesak napas , pusing dan sebagainya. Untuk itu , carilah dokter yang kooperatif kalau diberikan pertanyaan-pertanyaan dan mau mendengarkan keluhan-keluhan dari Ibu hamil , serta dapat selalu memberikan tips menjaga kehamilan biar tetap sehat.


Langkah 3 : Menerapkan Gaya Hidup Sehat


Hentikanlah kebiasaan merokok dan minum minuman yang mengandung alkohol. Selain menyebabkan gangguan jantung pada Ibu hamil , rokok juga dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga berat bayi lahir rendah (BBLR). Sementara alkohol dapat menyebabkan Fetal Alcohol Syndrome (FAS) , ditandai dengan pertumbuhan janin yang tidak normal , wajah bayi yang gila , dan kerusakan susunan sistem saraf.

Lakukan olahraga rutin dan tidur/istirahat yang cukup. Kurang tidur dan olahraga mampu menyebabkan gangguan kesehatan akhir daya tahan tubuh Ibu selama masa kehamilan yang kurang.


Langkah 4 : Menerapkan Pola Hidup Bersih


Selama masa kehamilan daya tahan Ibu hamil mudah menurun , sehingga rawan terserang penyakit. Untuk itu , menjaga kebersihan diri sangat penting , menyerupai : mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan organ intim biar terhindar dari keputihan.


Langkah 5 : Memberikan Stimulasi Pra Lahir


Stimulasi pra lahir bermanfaat untuk merangsang persalinan biar lahir sempurna waktu/sesuai usia kehamilan. Stimulasi pra lahir dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau bekerjasama seks biar terjadi kontraksi , mampu juga dengan proses induksi (menggunakan obat melalui infus). Tentu stimulasi pra lahir dilakukan bila sudah terdapat tanda-tanda persalinan atau sudah tiba HPL (hari perkiraan lahir) , tetapi bayi tidak kunjung lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar